Maknyus, Percetakan Buku Yasin di Palembang WA 08117381282
MEMAHAMI MAKNA SURAT YASIN
Selain
Al Fatihah, Surat Yaasin adalah surat yang paling banyak dibaca oleh
masyarakat muslim Indonesia. Dapat dipastikan bahwa buku kecil “Surat
Yaasin dan Terjemahannya” adalah buku yang paling banyak dicetak
di Indonesia dan tersebar luas di perkotaan maupun pedesaan.
Sebagian masyarakat kita mengamalkan Surat Yaasin dengan dibaca secara berjemaah,
khususnya dalam tahlilan (Uniknya kebiasaan membaca Surat Yaasiin secara
berjamaah justru jarang ditemui di Timur Tengah).
Yang
sebaiknya perlu kita ingat dalam mengamalkan Surat Yaasin :
1.
Membacanya
berulang kali tapi tidak pernah berusaha memahami artinya (padahal pada
setiap buku Surat Yaasin ada terjemahannya) sama saja dengan kita hanya
meng-amalkan “kulitnya” tanpa faham “isinya”. Jadi fahamilah isi Surat
Yaasin, sehingga kita tahu mengapa surat ini begitu “istimewa”.
2.
Surat
Yaasin hanyalah sebagian kecil dari Al-Qur’an yang penuh hikmah. Jadi
pengamalan Al-Qur’an jangan hanya terbatas dengan mengamalkan surat
Yaasin saja sehingga mengabaikan membaca dan mendalami ke-113 surat
lainnya dalam Al-Qur’an. Padahal sebenarnya semua ayat yang terkandung
dalam Al Qur’an mengandung nilai-nilai yang berharga bagi kehidupan
manusia. Yang harus kita imani adalah membaca surat dan ayat apapun dari
Al Qur’an akan selalu membawa pahala dan berkah.
3. Jangan menjadikan Surat Yaasin – atau ayat apapun dalam Al Qur’an
-- sebagai “mantra”, yang diyakini dengan “ritual” (tatacara tertentu)
“bertuah” untuk mengabulkan berbagai keinginan, karena hal ini bisa
menjerumuskan kita pada praktek syiriq. Yakinilah, bukan bacaan
atau tulisan suratnya yang “mustajab”, tapi segala sesuatu hanya
bisa terjadi bila Allah mengizinkan atau mengabulkan doa kita.
Mungkin
seumur hidup, kita telah ratusan kali membaca Surat Yasiin (bahkan ada yang
sudah hafal di luar kepala), karena seringnya surat ini dibaca dalam berbagai
kesempatan : Tahlilan, malam Jum’atan, menjenguk orang sakit, melawat orang
yang meninggal (takziyah), ziarah kubur, membuka dan menutup majelis ta’lim,
atau acara-acara lain yang dianggap penting. Tapi tahukah kita makna yang
terkandung dari Surat yang “istimewa” ini ?
Dalam
Kitab Suci Al Qur’an, Surat Yaasin merupakan surat ke-36 (dari 114 surat
di Al Qur’an) dan masuk dalam Juz 22. Susunan penempatan Surat Yaasin
dalam Al Qur’an berada di antara Surat ke-35 Faathiir (Pencipta) dan surat
ke-37 Ash-Shaffaat (Yang bershaf-shaf).
Yaasin termasuk kelompok “surat-surat
Makkiyah” karena diturunkan di Mekkah, dan diwahyukan sesudah surat Al
Jiin.
Surat Yaasin terdiri dari 83 ayat.
Dari jumlah ayatnya, Surat Yaa Siin termasuk kelompok Surat yang sedang
jumlah ayatnya (antara 50 – 100 ayat).
Dinamakan “Yaasin” karena dimulai
dengan huruf Yaasin”, yang arti katanya tidak pernah diterangkan
oleh Allah maupun Rasulullah. Wallahu a'lam bishshawab. Hanya Allah yang
mengetahuinya artinya (3 surat lain dalam Al Qur’an yang diberi nama sesuai
huruf di awal surat, seperti halnya Yaasin, adalah: Surat Thaahaa,
S. Shaad, dan S. Qaaf)
Contoh Buku Yasin Lainnya... |
Pokok-pokok
isi Surat Yaasin :
1. Kisah perjuangan pendakwah dan syuhada :
Sebagai pelajaran bagi penduduk
Mekkah yang ketika itu menolak kenabian Rasulullah, secara panjang lebar
dalam ayat 13-29, dikisahkan penduduk suatu kota dalam menghadapi utusan yang
menyeru pada agama Allah. Pada saat pendakwah itu diancam untuk dibunuh oleh
penduduk kota yang ingkar, muncullah seorang penduduk kota yang telah beriman
dan secara berani membela para pendakwah.
Orang pemberani ini akhirnya menjadi syuhada setelah dibunuh
dengan kejam oleh kaumnya sendiri, dan oleh Allah dimasukkan ke dalam Surga.
Ketulusan orang ini untuk menyelamatkan kaumnya terlihat dari ucapannya, yang
bukan mengutuk kaumnya yang telah membunuhnya tetapi justru mendoakan
mereka (ayat 26-27). Di sini Allah memberikan contoh nyata jihad
fi sabilillah, yaitu keberanian moral pembela
kebenaran (yang berani mengatakan “yang benar walau pahit” dan “berkata
yang benar terhadap penguasa / masyarakat yang zhalim”) yang
bila wafat berjuang di jalan Allah akan dan mendapat jaminan masuk
Surga. Oleh karenanya sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa tokoh ini
adalah shahibu Yaasin (fokus Surat Yasin)
2. Pokok-pokok Keimanan
(Aqidah), antara lain :
· Allah bersumpah dengan Al
Qur’an bahwa Muhammad
SAW benar-benar seorang rasul yang diutusNya kepada kaum yang belum
pernah diutus kepada mereka rasul-rasul (yaitu bangsa Arab), seperti yang
disebutkan dalam ayat 1-6.
· Manusia jangan “menyembah (mempertuhankan) syaithan karena
mereka adalah musuh yang nyata (ayat 60-62)
· Kekuasaan Allah membangkitkan manusia di hari Kebangkitan
(ayat 51-59) dimana penghuni Surga akan memperoleh kebahagiaan yang
kekal. Ayat “Salaamun, qaulam mir rabbir rahim” (Kepada penghuni
Surga, dikatakan “Salam” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha
Penyayang”), merupakan kata terindah dalam Surat Yaasin karena merupakan
dambaan bagi semua muslim yang
sudah wafat untuk mendapat
salam dari Allah SWT di Surga.
3.
Tanda-tanda
Kekuasaan Allah
yang mengungkapkan sebagian “rahasia alam semesta” agar manusia
beriman pada kebesaran Allah dan bersyukur atas karuniaNya. Kandungan
Surat Yaasin ini sarat dengan ilmu pengetahuan karena sepanjang ayat 33-50
terdapat sejumlah “hikmah pelajaran” bagi mereka yang mau menggunakan
akal (mengkajinya secara mendalam) :
· “Maha suci Tuhan yang yang telah menciptakan pasangan-pasangan
semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri
mereka maupun dari apa yang mereka tidak ketahui” (ayat 36)
· “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan (melampaui) bulan
dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada
garis edarnya” (ayat 40)
· “Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya (tua pikun)
niscaya Kami kembalikankan dia kepada kejadiannya (seperti bayi
yang baru lahir yang lemah dan tidak tahu apa-apa). Maka apakah
mereka tidak memikirkan? (ayat 68)
4. Mengingat Mati
“Ajal pasti tiba” dan bisa datang pada siapa saja – tua atau muda -- tanpa
diketahui waktunya. Banyak ayat dalam Surat Yaasin membicarakan tentang
kematian dan Hari Berbangkit. Tujuannya agar manusia mau ingat mati sehingga
lebih mendekatkan diri pada agama. Pemahaman pada makna Surat Yasiin ini seharusnya
menyadarkan kita tentang kematian dan Hari Kiamat, sehingga menggugah
kita untuk lebih banyak beribadat dan beramal saleh serta bertaubat
sebelum terlambat.
Jadi
seharusnya, dengan banyak membaca Surat Yaasin, kita makin mempersiapkan
“bekal” kita di kehidupan mendatang. Dengan demikian, Surat Yaasin, bukan
hanya bermanfaat dibacakan pada orang yang sudah meninggal, tapi
terlebih lagi bagi kita yang masih hidup untuk diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari!
0 komentar:
Posting Komentar